Sabtu, 12 Oktober 2013

Pasang Surut Kehidupanku

Saya harus Tegar !!!! 

Awal nya saya iseng membuat artikel artikel kecil, tp lama2 saya menjadi ketagihan dan ingin meluapkan kehidupan saya pribadi melalui sebuah tulisan. 

Awalnya kehidupan aku biasa2 saja, atau mungkin aku sangat menikmati kehidupan itu seperti layaknya anak-anak se usiaku dulu, namun Pada saat aku menginjak usia 7 tahun atau tepatnya ketika aku menduduki bangku kelas 3 SD aku harus menerima kenyataan bahwa kedua orang tuaku tak lagi bisa bersama2, ya entah apa yg membuat mereka harus bercerai aku kurang tahu betul karena memang pada saat itu saya masih menjadi seorang anak polos. 


Saat itu aku pulang bermain dengan anak2 seusiaku, ketika aku memasuki rumah yg ada hanya ayah aku, lantas aku bertanya kepada ayahku, " ibu dan ade2 kemana ? " Dan ayahku hanya bisa menjawab "mereka pergi ke rumah bude nak" semenjak hari itu aku mulai merasa kesepian, Dari hari ke hari aku selalu bertanya kepada ayah kapan ibu pulang, saya rindu ibu, ayah aku hanya bisa menjawab besok, besok dan besok. Hingga tiba saatnya aku di pertemukan kembali dengan ibuku di rumah bude, saat itu aku belum tau apa yang telah terjadi hingga memaksa mereka berpisah . 
Singkat waktu ketika kenaikan kelas , aku di bawa oleh nenekku untuk pindah sekolah dan tinggal dengan nenekku di pinggiran kota bandung dengan alasan nenekku ga tega melihat aku yang mulai kurang ter urus oleh ayahku karena memang ayahku sibuk bekerja dan aku terus terusan di tinggal sendirian di rumah seorang diri, di sana aku mulai kehidupan baru tanpa kedua orang tuaku, walaupun awal - awalnya setiap seminggu sekali ayah atau ibuku sering nengokin aku untuk melepas rasa rindu, tp semakin lama semakin jarang mereka datang menghampiriku. Dan di situlah aku mulai merasa kalo aku itu anak siapa sebenernya? Ingin rasanya seperti teman2 ku, hidup senang bersama2 keluarganya, bahkan aku sering menangis sendiri ketika hati ini merindukan sosok ibu dan ayah. Tapi beruntunglah aku mempunyai nenek yg sangat tulus mengurusi ku dengan penuh kasih sayang, bahkan aku mulai yakin bahwa nenekku itulah orang tuaku yg sebenarnya. 
Singkat waktu ketika aku mulai dewasa dan mulai bisa mencari uang, nenekku mulai sakit sakitan, kala itu nenekku sempat berucap tolong cepat2 menikah sebelum beliau tutup usia, dan saat itu memang aku sudah dekat dengan wanita yg justru sangat di sayangi oleh beliau . Dari hari ke hari , bulan ke bulan sakitnya itu berkepanjangan sampai puncaknya ketika beliau di rawat di Rumah sakit, dan posisiku saat itu lg bekerja datanglah om ku mengajak saya ke RS dengan tujuan menjemput nenek, aku tak bisa menahan rasa gembiraku karena yg ada di fikiranku bahwa nenekku telah sehat. Namun ketika aku tiba di RS, seluruh keluargaku sudah berkumpul dan ternyata nenekku meninggal, air mata pun tak bisa di tahankan, hati dan perasaan sangat hancur, tak tau harus berbuat apa lagi yg pasti aku orang pertama yang merasa kehilangan, bahkan saat di pemakaman aku tak bisa menerima kenyataan itu, " aku ga mau pulang, aku ingin tetap di sini dengan nenek" itulah ucapanku, semua orang membujuk ku, termasuk sosok wanita yg kala itu menjadi calon istriku, tp atas bujukan beliau lah aku mau pulang ke rumah dan meninggalkan pemakaman . 
Semenjak itulah kehidupanku menjadi berantakan, pernikahan yg tinggal hitungan hari gagal, dan aku memilih untuk hidup sendiri, entah karena prustasi atau apa saya sempat terjerumus ke jalan yg salah, aku mulai akrab dengan miras, geng motor, anting, dan semua hal2 negatif, sering perpergian ke luar kota bahkan luar pulau sekalipun tanpa ada yg melarang . 
Singkat waktu Ketika aku menginjak usia 20 tahun aku memutuskan hidup dan bekerja di jakarta dan tinggal dengan ibuku sendiri. 
Merintis karir dari awal, bekerja yg boleh di katakan sangat hina untuk anak2 muda seusiaku, tp aku jalani dengan ikhlas, dan 1 tahun kemudian aku mulai naik jabatan dan kini aku merasa bahwa semua orang telah menghormati posisiku di kantor tanpa ada yang melihat lagi latar belakangku dulu. 

Di luar pekerjaan pun kini aku mulai menemukan keluarga2 baruku dari suatu perkumpulan seorang idola di ajang pencarian bakat, dari situlah hari2 ku yg asalnya sepi kini menjadi lebih bersemangat, hingga saat ini aku merasakan bahwa merekalah keluarga keduaku, mereka yang selalu mengisi kehidupanku setiap harinya, aku sangat menyayangi mereka, bahkan aku sempat berfikir gila rasanya kalo aku harus kehilangan keluarga ini. 

Terima kasih buat semua. 


Penulis : Sandy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar