Entah faktor kebetulan atau emang ini benar-benar karma, selama ini aku selalu di hantui rasa bersalah terhadap sosok wanita yg pernah hadir dalam kehidupanku setiap kali aku gagal dalam bercinta. Berkali - kali aku di sakiti wanita setelah aku berpisah dengan wanita itu.
Sebelumnya perkenalkan namaku Sandy, ketika aku menulis cerita ini hatiku selalu tergores, dan merasakan rasa bersalah ku terhadap wanita bernama Liesty Wardiani Putri.
Aku bertemu dengan dia melalui sms yang salah kirim, dulu aku mengirim sms untuk teman ku tapi ternyata sms itu salah sasaran dan sampe kepada wanita bernama Liesty, seiring berjalan nya waktu kita pun sering sms an, telponan hingga akhirnya kita ketemuan di sebuah tempat daerah Taman Kopo Indah Bandung pada malam hari, pada saat itu kita bertemu hanya untuk berkenalan dan ngobrol - ngobrol doang, setelah itu kami berpisah karena waktu sudah larut malam.
Seminggu kemudian kita bertemu kembali, entah kenapa aku sudah menemukan ada kecocokan di antara kita, aku pun dengan berani membawa dia ke rumah ku, padahal saat itu kita baru bertemu 2x dan belum berpacaran sama sekali. Tepat pada tanggal 17 juni 2008 aku memberanikan menyatakan cinta dan diapun menerima cinta aku, perasaan gembira terpancar dari dua sosok pasangan baru kala itu.
Dari situlah perjalanan cintaku di mulai, dari hari ke hari aku bersama dengan dia, ya hanya dia seorang yang menemaniku, setiap hari aku bersamanya, dan yang bikin aku malu adalah setiap seminggu 2x kita selalu jalan dan nonton ke sebuah bioskop di Bandung SuperMall dengan rutin dan dengan biaya selalu dia yang bayar, lebih dari itu setiap makan di manapun tempatnya dia yang selalu mengeluarkan uang, bahkan untuk membeli Rokok pun selalu dia yg nanggung. Aku selalu malu karena menjadi bahan omongan dari teman-temanku kalo aku cowok matre, tp semua itu bukan kemauan ku dan dia selalu nolak jika aku yang mengeluarkan uang
Setiap pulang bekerja aku selalu menjemput dia dan mengantarkan dia pulang. Keluarga dia pun sangat welcome terhadap kehadiranku. karena aku memang tak punya kendaraan saat itu, sebuah motor mio merah punya dia seakan akan menjadi miliku, betapa tidak, dia mempercayakan kendaraan itu aku yang bawa dengan alasan untuk mempermudah ketika aku harus pulang kerja dan menjemput dia setiap hari. Kepercayaan itu pun aku mamfaatkan dengan baik, setiap jam 10 malam aku menjemput dia kerja di sebuah indomart jl holis bandung. Jarak tempat kerja ke rumah dia pun sangat jauh, dan pasti sampe rumah dia pukul 12 malam, dan rumah dia boleh di katakan berada di sebuah pedalaman kampung yang sangat sepi, sehingga setiap aku mengantarkan dia pulang, orang tuanya selalu memaksa aku untuk menginap di rumahnya,walaupun sulit sekali untuk merima tawaran itu tapi akhirnya aku mau menuruti semua tawaran orang tuanya karena alasan aku pun sebenarnya tidak berani pulang karena perjalanan yg sangat menakutkan, harus melewati pemakaman yg luas dan sepi, selain itu pemuda sekitaran situ sedikit kurang suka aku berhubungan dengan dia sehingga setiap aku pulang mereka sering mengganggu aku bahkan mencegat aku. Aku pun akhirnya menginap di rumah dia, aku di berikan tempat tidur di kamar pacarku, dan dia tidur di kamar ibunya. Dan kejadian itu terjadi hampir setiap hari hingga memasuki bulan puasa aku selalu berada bersama keluarganya, makan sahur bersama, buka bersama dengan keluarga dia, dan aku sempat kaget ketika baju-baju kotorku yang ada di rumah dia tiba-tiba sudah wangi, aku sempat bertanya kepada pacarku siapa yg mencuci semua ini? Dan aku kaget ketika dia menjawab bahwa yg mencuci pakaian ku itu adalah ibunya dia, aku sangat malu dan bangga karena betapa sayangnya keluarga mereka terhadapku.
Sempat kejadian setelah aku pulang mengantarkan dia dan aku berniat pulang ke rumah karena aku malu kalo setiap hari aku menginap di rumah dia, aku lihat di luar gang pemuda sekitar situ yang lagi mabuk sudah berkumpul menunggu aku keluar, tanpa ku duga ayah nya dia berkata kepadaku kalo aku ga usah takut, kalo macem2 ayah yang turun tangan. Aku pun memberanikan diri, dan benar yang terjadi aku di cegat dan kunci motor dia yang aku pakai di ambil, aku berusaha mengambil kunci tersebut tapi mereka memukuli ku, tanpa ku duga Ayah nya pacarku datang membawa golok, aku kaget dan pemuda itu langsung kocar kacir ketakutan. Aku pun sangat berterima kasih, dlm hatiku keluar ucapan bahwa dia ternyata sangat menyayangiku, entah harus dengan apa aku membalas budi terhadap dia.
Dari hari ke hari, bulan ke bulan aku selalu bersama dia, secara bergantian kita saling mengunjungi rumahku, bahkan rumah kakeknya di dareah rancaekek bandung.
Keluarga ku pun sangat menyayangi dia karena sifat lugu dan rendah hati dia.
Di usia hubunganku yang memasuki 8 bulan, kala itu aku main ke rumah dia dan berniat mengajak dia ke rumahku, aku sedikit di bingungkan dengan ucapan yg berkata kita ga boleh kemana2 dulu sebelum ayah pulang dr peternakan ( kebetulan ayah nya punya sebuah peternakan ayam ), aku pun meng iyakan ucapan dia dan tetap mengunggu sampai ayahnya pulang, dan ketika ayahnya pulang, pacarku di suruh ke belakang oleh ibunya dan ayahnya langsung menghampiriku, langsung saja aku di ajak ngobrol serius yang intinya dia berniat menikahkan aku dengan nya, karena takut banyak ucapan miring karena aku sudah terlalu dekat dengan nya, aku pun hanya bisa menjawab iya dan iya. Dan dia berjanji minggu depan semua keluarganya akan datang ke rumahku. Waktu terus berlalu hingga sehari sebelum keluarganya datang ke rumahku aku baru bisa memberanikan diri bicara ke keluargaku bahwa keluarganya pacarku akan datang dan bicara serius, aku di maki-maki oleh keluargaku karena aku bicara mendadak, dan keluargaku belum mempersiapkan segala hal. Hingga waktunya tiba keluarga dia datang ke rumahku beserta pacarku dan mereka terlihat asyik bicara serius, mereka menyerahkan semua kepada kita berdua, dan akhirnya sepakat kita siap di nikahkan karena rasa sayang yang tak bisa di pisahkan lagi. Kedua keluarga pun tampak bahagia dan mulai mempersiapkan tentang pernikahan kita berdua, sepakatlah mereka menargetkan waktu selama 6 bulan ke depan kita sudah menikah.
Namun hal buruk menghampiriku, Nenek yg membesarkan ku mulai sakit sakitan, dia bahkan berucap ingin segera melihat aku menikah dengan Liesty sebelum dia tutup usia, tapi semua tak terlaksanakan karena nenek ku keburu meninggal sebelum aku menikahinya, perasaanku sangat hancur, dari mulai di RS sampai di pemakaman sosok pacarku sangat setia menemaniku dan menenangkanku, aku sangat bangga mempunyai pacar seperti dia.
Setelah kejadian itu aku pun harus bangkit dan berjuang untuk memenuhi semua target, aku kerja keras siang malam untuk mendapatkan uang untuk biaya ku menikah, tp apa yg terjadi ? Aku malah frustasi dan merasa terbebani, waktu semakin mepet tapi aku belum mempunyai apa2, pacarku sempat berniat membantu biaya pernikahan nya, tp aku tolak dengan alasan masalah harga diri, bukan aku so menampik tapi aku berfikir takut suatu saat terjadi masalah dalam rumah tanggaku dan hal itu di ungkit2.
Hingga akhirnya aku berada dalam titik jenuh dan entah godaan dari mana aku mulai dekat dengan wanita lain, dan wanita itu adalah teman nya pacarku bahkan pacarku sudah menganggap dia adenya sendiri. Kini pacarku mulai merasakan gejala-gejala perubahan dr diriku, dan puncaknya dia memergoki ku lagi berduaan dengan chika ( nama orang ketiga) , mereka terlibat percekcokan besar dan bertengkar, akhirnya aku tegaskan aku tetap setia untuk pacarku dan tidak berniat sedikitpun untuk selingkuh, situasi pun menjadi tenang, kedua wanita itu menangis, chika pun tak mau kalah dia menangis.
Ke esokan harinya aku tetap berhubungan dengan pacarku tapi sosok chika selalu menggangguku, puncaknya kala itu ketika aku berniat menjenguk Liesty pacarku yang berbaring sakit, chika mengajaku jalan ke sebuah swalayan, aku pun menuruti ajakan chika karena letak swalayan itu searah dengan jalan menuju rumah pacarku. tp musibah menghampiriku, ketika aku sedang asyik berjalan dengan chika, calon mertuaku memergoki ku, walaupun saat itu aku tak sadar dan tidak mengetahui nya. Selepas aku jalan dengan chika, aku langsung. Menuju rumah pacarku, aku menjenguk pacarku yg saat itu sakit. Semua tampak biasa saja, tak ada omongan dr calon mertuaku ataupun dr pacarku tentang kejadian aku jalan dengan chika.
Tp setelah pacarku sehat, semua berubah, hubunganku berantakan dan ego dr masing- masing keluar hingga akhirnya kita putus.
selepas putus dengan Liesty aku pacaran dengan Chika, dan Liesty yang tampaknya ingin membalas kan dendam terhadapku mendekati temanku sendiri, hingga akhirnya aku pun putus dengan chika karena aku baru sadar bahwa aku di jadikan selingkuhan nya Chika.
Setelah aku putus dengan Chika aku mencoba mendekati kembali Liesty yg kala itu berpacaran dengan temanku, namun ketika aku kembali mendekati dia dia langsung memberikan respon positive, dan Liesty memutuskan hubungan nya dengan temanku untuk kembali berpacaran denganku.
Namun semua ternyata sudah tak seperti dulu, keluarganya sudah tidak mau menerimaku karena sudah terlanjur kecewa terhadapku, dan keluargaku pun sama, kecewa karena sempat melihat dia berpacaran dengan temanku.
Hingga akhirnya kita putus............
Setelah semuanya berakhir sosok Liesty menghilang entah kemana, aku sempat berkali-kali berpacaran dengan yang lain namun aku sendiri yang merasakan di khianati. Entah apakah ini sebuah karma atau kutukan, yang pasti saat ini aku sangat membutuhkan sosok Liesty, berkali-kali aku mencari info tentang dia, bahkan aku sempat Searching di Facebook namun tak aku temukan juga.
Aku sangat ingin bertemu dengan dia, aku ingin meminta maaf kepadanya, aku ingin bebas dari KARMA ini, dan hidup senang dengan siapapun nantinya.
Maafkan aku LIESTY WARDIANI PUTRI.
Penulis: Sandy
ndak senasib sih karma selalu datang :v
BalasHapuskisah anda sangat mirip dengan saya. selalu dihantui rasa bersalah dan terpuruk dalam penyesalan.. hanya saja saya msh bisa kontek dengan dia,tp dia skrg sudah bahagia dengan yg lain. padahal jauh dilubuk hati saya masih ada perasaan buat dia
BalasHapus😢ðŸ˜terhura
BalasHapus